DPR Dukung Pembangunan Tol Palindra

17-02-2015 / KOMISI VI

Komisi VI DPR RI sangat mendukung realisasi pembangunan tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Sumatera Selatan. Ini merupakan pembangunan infrastruktur prioritas sejak setahun lalu. Tol Palindra membutuhkan dana lebih kecil daripada tiga proyek tol trans Sumatera lainnya.

Demikain diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR Dodi Reza Alex Noerdin, Senin (16/2), saat memimpin tim kunjungan kerja spesifik Komisi VI ke Sumsel. “Pembangunan jalan tol ini sudah menjadi prioritas sejak tahun lalu untuk segera dibangun. Dari studi yang dilakukan, tol Palindra paling layak dan tidak ada alasan untuk menunda,” katanya. usai pertemuan dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Kantor Gubernur.

Menurut Dodi, selain proyek Palindra, masih ada tiga proyek tol lainnya yaitu tol trans Sumatra yang meliputi, Bakauheni–Terbanggi Besar, Medan–Binjai, dan Pekanbaru–Dumai. Tol Palindra sendiri sudah menyelesaikan pembebasan lahan pada akhir Februari lalu. Tol ini dibangun karena tingkat kepadatan lalulintas yang tinggi dan sering terjadi kecelakaan dengan korban jiwa. Diharapkan, paling lambat akhir April pembangunan konstruksi bisa dimulai.

Hal senada disampaikan pula oleh Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafisz Tohir. Katanya, rencana pembangunan tol Palindra sudah diklarifikasi oleh Gubernur Sumsel dan dilakukan pengerjaannya oleh PT Hutama Karya. “Ini menjadi pil penguat untuk menyegerakan, pembangunan tol tersebut,” ujarnya. Dukungan DPR ini, kata Hafisz, termasuk persetujuan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN)  sebesar Rp 3,5 triliun kepada Hutama Karya.

“Jadi pembangunan Tol Palindra paling siap. Tidak ada alasan untuk menunda,” kata politisi PAN ini. Sementara itu Anggota Komisi VI lainnya dari F-PG Lili Asdjudiredja juga mendesak agar pembangungan jalan tol Palindra segera diwujudkan. Dikatakannya, di jalur ini sering terjadi kemacetan, sehingga pembangunan infrastruktur harus menjadi prioritas.

Pembangunan infrastruktur jalan ini sangat urgen untuk mendukung mobilitas sumber daya alam yang sangat kaya di Sumsel. Seperti diketahui, Sumsel memiliki kekayaan batubara, kelapa sawit, gas alam, dan komoditas lainnya. Bahkan, selain tol, Lili juga mendukung dibangun jalur ganda (double track) kereta api Palembang–Bakauheni.

Sementara Dodi menambahkan, tol di Pulau Jawa beda dengan tol di Pulau Sumatera. Struktur dan kepadatan tanah di Sumatera agak lembek. Keikutsertaan pihak swasta pun dalam proyek ini sangat minim. Pembangunan tol tersebut perlu penugasan langsung dari pemerintah. Ia optimis jika pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi, maka upaya membangun trans Sumatera high way akan segera terwujud. (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.

 

 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...